Meningkatnya transformasi digital, perkembangan bisnis, dan tuntutan pasar yang semakin tinggi menyebabkan perpindahan ke teknologi Cloud menjadi semakin tak terelakkan. Jumlah data yang tinggi dan kebutuhan akan privasi keamanan jaringan yang ketat pada beberapa sektor bisnis menyebabkan banyak perusahaan beralih dari Public Cloud ke Hybrid Cloud. Dalam riset yang diadakan oleh perusahaan riset teknologi informasi, Gartner.Inc, di tahun 2017, 90% organisasi yang ada diprediksi akan menggunakan Hybrid Cloud dalam mengelola infrastruktur teknologi informasi mereka.
Berdasarkan laporan “2021 State of the Cloud Report” oleh Flexera, perpindahan penyimpanan data bisnis bergeser dengan cepat ke teknologi Cloud. 92% perusahaan telah menggunakan Multi Cloud, dan 80% menggunakan Hybrid Cloud. Survei ini diadakan pada bulan Oktober dan November 2020, dengan 750 peserta secara global.
Permintaan akan Hybrid Cloud yang meningkat ini didorong oleh berbagai faktor. Proses digitalisasi data yang melonjak telah meningkatkan persaingan pasar ke titik di mana tidak cukup hanya menggunakan sumber daya dari Public Cloud saja. Diperlukan solusi efektif dan efisien berbasis Cloud yang mengutamakan pelanggan dan juga dilengkapi dengan skalabilitas dan kemampuan beradaptasi yang fleksibel. Inovasi teknis seperti Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) juga mendorong permintaan akan solusi Cloud-edge. Kecerdasan berbasis data membantu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pasar yang semakin dinamis dan digital saat ini. Untuk memenuhi tuntutan teknis dan kebutuhan para pengguna yang semakin beragam ini, solusi Hybrid Cloud bisa menjadi salah satu opsi infrastruktur untuk perusahaan saat ini.
Teknologi ‘Cloud’ terdiri dari server yang dapat diakses melalui Internet, perangkat lunak, serta database yang berjalan di server tersebut. Perangkat server Cloud berada di pusat data dunia. Dengan menggunakan komputasi Cloud, pengguna dan perusahaan tidak perlu lagi mengelola perangkat fisik server sendiri atau menjalankan software aplikasi di perangkat mereka sendiri.
Mengapa teknologi ini disebut ”Cloud’? Pada awal kehadiran Internet, diagram teknis untuk server dan infrastruktur jaringan yang membentuk Internet digambarkan sebagai sebuah “awan” atau dalam bahasa inggris “Cloud”. Meningkatnya proses komputasi yang berpindah dari server lokal ke Internet menyebabkan istilah “Cloud” mulai dikenal dan digunakan secara luas sebagai cara singkat untuk menjelaskan di mana proses komputasi sedang berlangsung. Saat ini, istilah “Cloud” sudah digunakan secara luas untuk menjelaskan tentang proses komputasi ini.
Terdapat beberapa jenis layanan Cloud yang dibagi berdasarkan penyebarannya servernya (Cloud Deployment). Jenis-jenis layanan tersebut antara lain:
Merupakan layanan Cloud yang disediakan oleh vendor eksternal yang sepenuhnya didedikasikan untuk mengakomodasi kebutuhan satu perusahaan. Perangkat server, data center, dan jaringan terdistribusi sepenuhnya disediakan oleh vendor.
Merupakan layanan yang ditawarkan oleh vendor eksternal yang memiliki server di satu atau beberapa pusat data. Tidak seperti Private Cloud, Public Cloud digunakan bersama oleh banyak organisasi. Dengan menggunakan mesin virtual, perangkat server dapat digunakan oleh beberapa perusahaan yang berbeda. Hal ini yang disebut dengan “multitenancy” karena terdapat beberapa pihak yang menyewa server yang sama.
Merupakan kombinasi antara Public Cloud dan Private Cloud atau dengan On-premises Legacy Server. On-premises Legacy Server merupakan server yang dimiliki dan diurus langsung oleh perusahaan. Dalam penggunaan Hybrid Cloud, organisasi dapat memanfaatkan Private Cloud untuk beberapa layanan dan Public Cloud untuk keperluan lainnya. Public Cloud juga sering digunakan sebagai cadangan atau backup dari Private Cloud mereka.
Merupakan jenis Cloud yang melibatkan penggunaan beberapa Public Cloud. Penerapan Multi-Cloud juga bisa berubah menjadi Hybrid Cloud, atau sebaliknya.
Hybrid Cloud adalah sebuah kombinasi antara dua atau lebih infrastruktur teknologi informasi yang berbeda. Infrastruktur yang digabungkan antara lain adalah sebuah Public Cloud dan sebuah Private Cloud atau On-premises Legacy Server. Penerapan Hybrid Cloud kian lumrah karena banyak perusahaan ingin menggabungkan keunggulan komputasi Public Cloud dan sifat privat dari Private Cloud yang dapat dikontrol lebih ketat.
Arsitektur Hybrid Cloud memiliki sedikit perbedaan dengan jenis Cloud lainnya karena merupaka gabungan dari dua infrastruktur yang berbeda. Hybrid Cloud dapat berupa penggabungan antara infrastruktur On-premises Legacy dengan Public Cloud, Public Cloud dengan sebuah Private Cloud, atau kombinasi dari Public Cloud, Private Cloud, dan On-premises Legacy Server.
Terlepas dari setup khusus yang digunakan, semua arsitektur Hybrid Cloud akan memiliki beberapa ciri yang sama, yakni:
- Integrasi Data: Data dari Public Cloud dan Cloud gabungan lainnya harus tersinkronisasi. Meskipun begitu, sinkronisasi data dari berbagai infrastruktur yang berbeda ini dapat menjadi tantangan yang cukup berat untuk perusahaan. Perusahaan disarankan untuk dapat menerapkan solusi teknis tambahan untuk menjaga konsistensi data secara otomatis.
- Koneksi jaringan: Private Cloud, On-premises Legacy Server, dan Public Cloud terhubung satu sama lain, baik melalui Internet atau melalui jaringan. Konektivitas jaringan ini sangat penting agar penerapan Hybrid Cloud dapat
- Manajemen yang terpadu: Idealnya, manajemen Hybrid Cloud dapat ditangani oleh satu alat menyeluruh, sehingga perusahaan tidak perlu mengelola setiap Cloud secara terpisah. Mengelola Cloud secara terpisah bisa menjadi tantangan karena setiap Cloud akan memiliki API*, SLA**, kemampuan, serta fitur yang berbeda.
*API, atau Application Programming Interface, memungkinkan suatu aplikasi untuk memanggil fitur atau fungsi aplikasi lain. Dalam hal ini, layanan Cloud dapat menggabungkan fitur atau fungsi aplikasi lain ke dalam aplikasi yang berada di dalam Cloud itu sendiri.
**SLA atau Service-Level Agreement, adalah dokumen yang mendefinisikan layanan-layanan apa saja yang disediakan oleh vendor Cloud.
Kenapa Hybrid Cloud harus terhubung? Pada Hybrid Cloud, koneksi jaringan antara beberapa infrastruktur yang berbeda merupakan aspek yang sangat sangat penting. Jika tidak terhubung, maka perusahaan belum bisa memafaatkan Hybrid Cloud dengan sempurna. Jika Hybrid Cloud belum terhubung, yang terjadi adalah sejumlah infrastruktur Cloud bekerja secara paralel antara satu sama lain dengan data yang tidak sinkron. Public Cloud, Private Cloud, dan On-premises Legacy Server dapat terhubung dengan beberapa metode berikut:
VPN atau Virtual Private Network, menyediakan koneksi yang aman dan terenkripsi melalui Internet. Lalu lintas data di VPN itu akan dienkripsi. Ini berarti siapapun atau mesin apapun yang terhubung ke VPN dapat dengan aman terhubung, seperti terhubung melalui jaringan internal pribadi. Dengan VPN, Cloud, dan On-premises Legacy Server dapat terhubung dengan aman melalui Internet.
WAN atau Wide Area Network adalah jaringan yang menghubungkan beberapa komputer yang berjarak jauh, berbeda dari Local Area Network (LAN) yang hanya bisa menghubungkan komputer secara lokal (dalam gedung atau area yang sama). Koneksi melalui WAN dapat lebih diandalkan daripada koneksi melalui Internet. Supaya bisa terhubung dengan Hybrid Cloud, koneksi WAN tetap harus mengenkripsi lalu lintas datanya dahulu, seperti yang terjadi pada koneksi VPN.
Untuk menjamin kualitas performa Hybrid Cloud, Integrasi API atau Application Programming Interface merupakan factor yang sangat penting. API bertugas untuk menghubungkan platform, database, aplikasi, dan sebagainya. Panggilan API akan dikirim dari satu Cloud ke Cloud lainnya sebagai HTTP requests. Kemudian panggilan tersebut baru dapat dikirim melalui koneksi Open Internet, VPN, atau WAN.
Keuntungan menggunakan Hybrid Cloud
Hybrid Cloud memberi perusahaan kemudahan dan flexibilitas untuk beralih ke jenis Cloud Deployment yang lain. Sebagai contoh, jika suatu saat perusahaan ingin berpindah ke Public Cloud sepenuhnya, pemindahan proses bisnis atau penyimpanan data storage dapat dilakukan lebih mudah dan cepat karena sudah terhubung Public Cloud.
- Variasi teknologi yang lebih luas
Melalui kolaborasi dengan Public Cloud, bisnis dapat menyertakan teknologi yang tidak praktis untuk dijalankan di Private Cloud, misalnya seperti pemrosesan Big Data.
- Backup untuk menghindari downtime
Jika ada salah satu Cloud yang mengalami gangguan atau kendala, maka perusahaan dapat mengandalkan Cloud lainnya. Hal ini dapat menghindari gangguan layanan. Jenis redundansi ini juga merupakan keuntungan dari penerapan Multi Cloud.
- Memenuhi lonjakan permintaan
Perusahaan dapat menjalankan sebagian besar prosesnya di Private Cloud kemudian memanfaatkan Publik Cloud sebagai daya komputasi extra untuk menangani lonjakan beban kerja yang tiba-tiba. Contoh penyebab lonjakan ini pada sektor e-Commerce adalah promo yang menyebabkan banyak pengguna mengakses situs tersebut.
- Potensi penghematan biaya
Pemeliharaan terhadap data center internal pada Private Cloud membutuhkan biaya dan sumber daya yang tinggi. Dengan memindahkan beberapa operasi ke Public Cloud, perusahaan tidak perlu lagi memelihara infrastruktur sebanyak On-premises Legacy Server, yang tentunya akan mengurangi pengeluaran.
- Menyimpan data sensitive di On-premises Legacy Server
Beberapa perusahaan menangani data sensitif, seperti data terkait keuangan, data informasi perawatan kesehatan, atau data karya dan hak milik intelektual. Data-data tersebut dapat disimpan di On-premises Legacy Server yang tergabung dalam Hybrid Cloud. Dengan begini perusahaan dapat memiliki lebih banyak kendali atas data-data tersebut dan dapat memutuskan langkah-langkah keamanan jaringan yang paling tepat untuk dalam menjaga data tersebut. Dalam penerapan Hybrid Cloud, sangat mungkin untuk menyimpan data sensitif di On-premises Legacy Server dan menggunakan Public Cloud untuk menjalankan aplikasi lainnya.
ACS Group bersama dengan Alibaba Cloud sebagai penyedia layanan public cloud dan Nutanix, vendor infrastruktur TI dengan enterprise cloud platform-nya akan siap melayani para pelanggan setia dalam implementasi Private, Public dan Hybrid Cloud yang dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan anda.
Untuk informasi lebih jelas silahkan melihat video di youtube ACS Group “Tingkatkan Bisnis dengan Cloud yang Fleksibel dan Dinamis”