Konvergensi Keamanan antara Information Technology (IT) dengan Operational Technology (OT) di Industri

Di Era Perkembangan Industri digital yang saat ini memungkinkan terhubungnya berbagai perangkat, perusahaan manufaktur dapat memanfaatkannya untuk melakukan monitoring dan bahkan dalam berbagai situasi, melakukan kontrol/perubahan secara remote terhadap perangkat piranti (Device, Mesin/Alat) seperti ban berjalan, valve, fan, pump, dan lain-lain.

Namun, hal ini juga membuka potensi ancaman/gangguan yang krusial terhadap keberlangsungan supply chain pabrik.

Setiap perangkat yang terkoneksi TCP/IP membuka peluang untuk pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan intrusi dan membahayakan kegiatan produksi dan KPI pabrik, Untuk memitigasi ancaman ini, diperlukan pemahaman dan juga kerjasama antara unsur IT dan OT

 

Untuk detail Keamanan OT Silahkan Baca di Pentingnya Keamanan Siber dalam Sektor OT

 

Kepentingan pertama dari konfergensi IT-OT ini adalah visibilitas. Ratusan sensor-sensor PLC-DCS dapat dipantau tidak hanya via HMI/SCADA, namun dalam pengembangannya harus dapat dengan aman dilihat secara remote dan yang databasenya bisa menciptakan Big Data untuk tindakan lanjutan. Untuk itu diperlukan Solusi keamanan agar tetap berjalan normal, diperlukan solusi preventif untuk mengidentifikasi & menangkal risiko tersebut.

 

NGFW (Next-Gen Firewall)

Pengamanan utama untuk konvergensi ini adalah perangkat Next Gen Firewall yang mumpuni.

Perangkat yang juga dapat berfungsi sebagai gateway ini akan melakukan pengawasan terhadap lalu lintas jaringan, melakukan filtrasi, dan pengizinan terhadap traffic yang aman saja.

NGFW akan selalu mengupdate bila ada yang mengganggu kinerja jaringan, dan seiring dengan jumlah individu yang mengakses jaringan tersebut, perlu penilaian komprehensif untuk memilih perangkat yang kapasitasnya cukup.

Secanggih-canggihnya perangkat keamanan dalam memproteksi jalur, masih ada ancaman dari sisi internal yang juga perlu diantisipasi. Pendekatan dari sisi end-user yang melakukan maintenance di lokasi, dengan menghubungkan laptop ke HMI secara langsung untuk melakukan konfigurasi. Pada umumnya mesin-mesin ini masih menggunakan Operating System lama yang notabene stabil. Hal ini beresiko jika ada koneksi kemanapun karena sudah tidak ada update security yang tersedia untuk versi tersebut Disinilah perlu adanya agent EndPoint Detection & Response yang ter-install pada HMI.

 

EDR (Endpoint Detection & Response)

Hal ini beresiko jika ada koneksi kemanapun karena sudah tidak ada update security yang tersedia untuk versi tersebut Disinilah perlu adanya agent EndPoint Detection & Response yang ter-install pada HMI.

EDR berfungsi sebagai barrier pelindung, dimana pelaku maintenance dapat dengan aman melakukan konfigurasi / maintenance terhadap mesin. Untuk perangkat yang diakses via local wifi, keamanan pada perangkat access point dapat menjadi barrier tersebut.

SandBoxing

Dan Diakhir diperluakan Sandboxing karena saat ini perkembangan malware dan virus, serangan-serangan Zero-Day semakin sering dan lazim. Untuk pencegahan yang optimal, pemanfaatan teknologi Sandboxing bisa digunakan untuk pengujian dini di environment yang mandiri, sebagai filter file, lampiran, URL, dan program, dari traffic yang keluar/masuk.

Dalam penerapan berbagai solusi keamanan tersebut, terutama pada aspek Operational Technology dibutuhkan integrasi yang baik, dari sisi environment spesifik per pabrik, teknologi yang digunakan, agar investasi dapat optimal.

Anda bisa menghubungi kami ACS Group untuk membahas solusi apa yang cocok untuk Organisasi Bisnis anda

Pengertian RFID dan Manfaat Pengimplementasian RFID untuk Industri

Dalam Perkembangan Industri, peran Teknologi dibutuhkan untuk meningkatkan efisensi dan Identifikasi operasional secara otomatis. Salah satu teknologi tersebut adalah RFID (Radio Frequency Identification) yang memanfaatkan gelombang radio untuk menyimpan dan mengambil data tanpa harus bersentuhan langsung. Implementasi RFID dapat membantu anda membaca data secara bersamaan dalam jumlah banyak hingga 100-200 asset.

Dalam proses Identifikasi, Teknologi Barcode telah hadir sebelum Teknologi RFID. Tetapi dalam pengamatan di beberapa sector bisnis, kebutuhan akan Label/Tag RFID akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Teknologi Barcode dalam Implementasi RFID.

Teknolgi RFID dan Barcode mempunyai peran dan kebutuhan tersendiri, jadi kita harus bisa menyesuaikan teknologi ini dengan jenis industry dan bisnis proses.

Perbedaan antara RFID dan Barcode terdapat dalam proses Identifikasinya.

Proses kerja identifikasi RFID membutuhkan perangkat RFID TAG (Yang dibaca) dan RFID READER (Yang Membaca).

RFID TAG dibagi menjadi 2 berdasarkan sumber dayanya yaitu:

  • RFID Tag Pasif

Tag Pasif merupakan Tag dengan sumber daya yang diperoleh dari medan magnetic yang dihasilkan oleh gelombang radio dari pembaca Tag RFID. Pengiriman data informasi tag ini memiliki jangkauan pendek (< 20 meter).

  • RFID Tag Aktif

Tag RFID Aktif merupakan Tag dengan sumber daya yang diperoleh dari baterai. Pengiriman data informasi tag ini memiliki jangkauan lebih luas (+/- 100 meter).

Dalam pengaplikasiannya RFID menggunakan gelombang radio frekuensi dalam menyimpan dan mengambil data. RFID akan terkoneksi jika berkerja pada frekuensi yang sama dengan tag. Saat ini ada 4 tipe frekuensi band untuk RFID yaitu :

  • Low Frequency tag (antara 125 ke 134 kHz)

Frekuensi ini biasa digunakan untuk Keperluan tracking hewan, tracking suatu asset dan access door.

  • High-Frequency tag (13.56 MHz)

Frekuensi ini biasa digunakan untuk Keperluan access door, alat pembayaran, ID Card.

  • UHF tag (868 – 956 MHz)

Frekuensi ini biasa digunakan untuk tracking asset bergerak dan pallet sistem. KomInfo Indonesia mengeluarkan izin untuk UHF RFID pada frequensi 920MHz-923MHz.

  • BLE (Bluetooth Low Energy) pada freq 2.45 GHz

Sebelum penerapan RFID di industri anda ada beberapa kiat-kiat sukses yang ACS Group rangkum dalam pengimplementasian RFID  :

  • RFID bukan alat untuk keamanan

Tag RFID besifat add on (ditambahkan) yang biasanya ditempelkan ke asset. Hal ini tidak menjamin akuntabilitas RFID sebagai alat keamanan. Terkecuali jika tag di tanam pada product.

RFID akan efektif jika digunakan untuk area close loop (Berulang-ulang) karena dapat di tulis sampai sebanyak 100.000 kali.

Pemanfaatan RFID harus digunakan secara berkesinambungan. Seandainya anda ingin memanfaatkan RFID tersebut untuk digunakan sekali pakai saja maka nilai ekonomisnya akan mahal.

  • Jarak baca dari RFID

Menentukan baik tidaknya RFID tidak bisa hanya dinilai dari jarak bacanya saja. Efektifitas jarak pembacaan RFID ini juga akan bergantung pada proses bisnis dari pemanfaatan RFID tersebut.

Peran Implementasi RFID menjadi vital karena hanya cukup menggunakan kode atau tag dalam proses identifikasi untuk mengambil data secara otomatis tanpa bersentuhan. Selain itu, Implementasi RFID akan meningkatkan efektifitas dalam menyimpan atau melacak data dan informasi. Dengan RFID, perusahaan dapat menghitung semua asset dalam waktu beberapa detik saja. Tentu saja ini akan sangat menghemat biaya dan tenaga.

Hubungi kami ACS Group sebagai Sebagai pelopor Auto-Identifikasi dan pemimpin di bidang solusi Auto-Identifikasi dan sistem barcode sejak   tahun 1991 untuk Implementasi RFID yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis dan organisasi Anda.

Untuk informasi lebih jelas silahkan melihat video di youtube ACS Group “Perkembangan & Manfaat RFID dan Barcode Untuk Industri”